goresan hidup seorang biduan

Minggu, 21 Maret 2010

Sarapanlah Sebelum Berolahraga

Mitos yang mengatakan tidak perlu sarapan sebelum berolahraga, ternyata tidak
terlalu tepat. Untuk banyak hal, sarapan itu penting untuk menjaga metabolisme tubuh
berjalan mulus sebagaimana adanya.
Sarapan adalah kunci pembuka aktivitas seseorang sepanjang hari. Setiap orang tentu saja
membutuhkan energi untuk beraktivitas, dan energi itu hanya bisa diperoleh jika sarapan. Ada
banyak contoh di mana sarapan akan sangat membantu aktivitas, sebaliknya cukup banyak
pula contoh di mana orang yang tidak sarapan memperlihatkan kinerja yang kurang baik.
Mengapa perlu sarapan meski hanya dengan segelas air putih dan dua potong roti tawar atau
snak? Jawabnya sederhana. Pasalnya, sepanjang malam hingga pagi hari tubuh berpuasa dan
tak mendapatkan konsumsi makanan. Selama masa itu pula terjadi upaya untuk memelihara
sumber energi oleh tubuh. Kadar gula darah menjadi rendah sehingga tubuh mengalami
kekurangan energi. Ini tentu tidak sehat.
Karena itu, agar metabolisme tubuh tetap berjalan mulus segeralah makan dalam jangka
waktu satu jam setelah bangun tidur. Ini disarankan Daniel Kirschenbauin, PhD., guru besar di
Nothwestern University. Yang menjadi masalah, banyak yang belum tahu cara sarapan
terbaik. Termasuk soal menu yang tepat untuk sumber energi santapan.
Pastikan makanan untuk sarapan berkadar lemak rendah. Makanan rendah lemak berefek
positif bagi kesehatan secara keseluruhan, kecepatan pembakarannya lebih tinggi, meskipun
kita mengonsumsi kalori lebih daripada yang dibutuhkan.
Konsumsilah kalori ekstra dari sumber karbohidrat, karena tubuh akan cepat membakarnya.
Menambahkan 100 kalori ekstra dari lemak, misalnya justru akan membuat sebagian besar
(sekitar 97 kalori) tidak terbakar dan tersimpan dalam lemak tubuh. Makanan rendah lemak
seperti pasta, sayuran, dan buah juga akan membuat vitalitas lebih optimal untuk
beraktiivitas sepanjang hari.
Setelah sarapan, makanlah sedikt dengan frekuensi sering. Lima kali makan dalam sehari
adalah frekuensi ideal dengan porsi makan siang lebih banyak dari waktu makan lainnya.
Sedangkan untuk mengendalikan bobot badan, mengonsumsi makanan ringan pada malam
hari merupakan cara terbaik.
Cukupkan kebutuhan lemak baik. Sumbernya antara lain ikan dari laut dalam seperti salmon,
tuna segar; serta sari kacang kedelai. Hindari konsumsi lemak secara berlebihan, terutama
lemak jenuh dan sebagian minyak terhidrogenasi, yang bersumber dari beberapa jenis
margarin dan snak.
JIka memungkinkan, jangan lupa mengonsumsi teh hijau. Setidaknya, suatu penelitian di Swis
yang dilaporkan tahun 2000, membuktikan teh hijau meningkatkan metabolisme tanpa
mempengaruhi kecepatan kerja jantung. Kandungan zat di dalamnya juga membakar lemak.
(to/kmp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar