goresan hidup seorang biduan

Selasa, 23 Maret 2010

Plak Gigi Pemicu Penyakit Paru-Paru

Gigi adalah gerbang penyakit begitu kata dokter. Oleh karena itu, menjaga
kebersihan gigi dan mulut adalah mutlak sifatnya. Sebab, plag yang biasa menempel di gigi,
diyakini bisa menjadi pemicu penyakit paru-paru dan pneumonia. Pernyataan itu merupakan
hasil dari riset kecil Dr. Ali El-Solh dari University of Buffalo New York (AS) yang menunjukkan
bahwa gigi yang kotor atau bahkan sampai terjadinya 'plag' akan membuat sang pemilik gigi
bisa mengalami penyakit paru-paru dan pneumonia.
Ali melakukan investigasi atas 8 pasien disebuah rumah sakit yang mengalami penyakit
pneumonia. Dari pengamatan ini, dr Ali dengan jelas melihat bahwa penyakit pneumonia yang
diderita oleh 8 pasien itu akibat plag pada gigi mereka sendiri. Ali mengatakan, studi yang
dilakukanya untuk melihat hubungan antara kesehatan gigi dengan penyakit yang
berhubungan dengan pernafasan merupakan yang pertama.
"Ini merupakan studi kali pertama yang melihat hubungan antara kesehatan gigi dengan
infeksi pada saluran pernafasan," ujarnya.
Demikian jelas Dr. Ali El-Solh yang menjadi kepala tim peneliti. Hasil penelitian Dr. Ali El-Solh
ini dipublikasikan oleh the journal Chest. Selain melakukan penelitian atas para pasien
penyakit pernafasan, Dr. Ali El-Solh dan tekan juga melakukan pengujian atas 49 perawat
rumah sakit tersebut.
Di mana semua perawat diketahui memiliki resiko yang besar terkena pneumonia. Karena
molekul bakteri pneumonia melekat pada jari sang perawat. Penelitian ini mengindikasikan
bahwa plag pada gigi bisa menjadi tempat bagi pathogen yang bisa menyebabkan pneumonia.
Sehingga ia menyarankan, agar para perawat yang membantu pasien agar selalu memelihara
gigi mereka.
Mengenai kebersihan gigi, menurut Chyntia Sherwood, DDS, dokter gigi keluarga di Kansas
dan juru bicara untuk Academy of General Dentistry, menjelaskan yang harus diperhatikan
sejak awal adalah, sikat gigi seperti apa yang sebaiknya dibeli, Kemajuan teknologi saat ini
hampir merata di segala segi termasuk dalam bidang sikat gigi. Banyak perusahaan sikat gigi
terus melakukan inovasi baik dari sisi pegangan hingga bulu-bulu sikat untuk mendapatlan
sikat gigi yang ideal. Dari sikat gigi manual hingga sikat gigi elektrik. jika anda tahu
bagaimana menyikat gigi yang baik, anda tidak membutuhkan sikat gigi yang banyak model
untuk menjaga gigi tetap sehat.
Shrwood menyarankan sikat gigi elektrik pada sebagian besar pasiennya yang memiliki
penyakit gusi karena getaran yang ditimbulkan dapat membantu memijit gusi dan
mempercepat penyembuhan.
"Namun demkian apapun sikat gigi yang mejadi pilihan anda apakah sikat gigi yang lurus atau
bengkok, manual atau elektrik, bermodel atau sederhana, sebaiknya pilihlah sikat gigi
berkepala kecil dengan pegangan yang panjang. Bulu sikat lembut agar tidak merusak gigi
dan gusi," kata Sherwood.
Yang kedua menurutnya, sebarapa sering harus menggganti sikat gigi. Sikat gigi yang sudah
aus dengan bulu yang dah hampir rata tidak dapat membersihkan gigi dengan baik malah
menjadi sarang bagi bakteri. Gantilah sikat gigi setiap tiga atau empat bulan atau sesegera
jika bulu-bulunya tidak lagi lurus. Jenis pasta gigi apa yang baik untuk gigi, Berkaitan dengan
pasta gigi, jenis pasta gigi yang anda gunakan tidaklah begitu penting. Anda dapat memakai
pasta gigi apapun yang anda inginkan sejauh pasta gigi tersebut mengandung flouride.
Bagaimana menyikat gigi yang baik, yang terpenting jangan tergesa-gesa. Anda memiliki 32
gigi yang harus dibersihkansehingga bukan pekerjaan yang hanya 10 detik. Tempatkan sikat
gigi pada sudut 45 derajat, gunakan gerakan melingkar, perlahan-lahan tarik dan masukan
sikat gigi sepanjang permukaan gigi, atas, belakang, samping dan depan. Jangan lupa
menyikat sepanjang garis gusi dan belakang gigi. Berapa lama sebaiknya menyikat gigi?
Sikatlah gigi minimal dua kali sehari sebaiknya setelah makan selama tiga menit. Jika anda
menyikat gigi tiga kali sehari itu jauh lebih baik. (to/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar